Sepotong Hati Yang Baru

Kita punya sepotong hati bukan?
Satu-satunya.

Lantas bagaimana kalau hati itu terluka?
Disakiti justru oleh orang yang kita cintai?
Aduh, apakah kita bisa mengobatinya?
Apakah luka itu bisa pulih, tanpa bekas?
Atau jangan-jangan,
kita harus menggantinya dengan sepotong hati yang baru?

Lantas apakah tetap cinta namanya meski telah kehilangan kepercayaan dan komitmen? Apakah kita bersedia mengorbankan cinta demi kepentingan yang lebih besar , atau tetap dengan ego demi kebahagiaan sendiri? Ada banyak pertanyaan wacana sepotong hati ini.

Maka , supaya datanglah pemahaman baik itu. Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan ialah special. Sama spesialnya dengan milik kita. Tidak peduli sesederhana apapun itu, sepanjang dibungkus dengan pemahaman-pemahaman yang baik

 Kalimat-kalimat diatas tadi merupakan kutipan sinopsis sebuah novel-lebih tepatnya kumpulan cerpen- yang akan saya review kali ini. Kumpulan cerpen ini merupakan karya salah satu penulis ternama Indonesia yaitu Tere Liye. Bagi pecinta novel-novel khususnya novel Indonesia niscaya kenal dengan penulis yang satu ini. Jika kita lihat di toko-toko buku, sudah begitu banyak karya-karya berkualitas yang telah ia terbitkan. Beberapa karyanya pun sekarang sudah diubahsuaikan menjadi film. Jadi, agak kurang masuk akal jikalau kita masih belum mengenal novelis yang satu ini.

Well, kita kembali ke novelnya yang akan saya review.  Jika kita membaca sinopsis yang telah saya tuliskan di awal maka akan sangat gampang menebak apa isi dari novel ini . Ya, wacana virus merah jambu alias cinta. Pasti ingin tau kan gimana cerita-cerita di buku ini? Kalau iya, yuk terus baca postingan saya ini.

Pertama secara fisiknya. Kita mulai dengan cover novelnya. Sebagaimana tema kisah di buku ini, cover depannya diberi warna pink pastel dengan font judul berwarna merah. Menurut saya covernya cukup simple alasannya di cover tersebut hanya ada judul, nama penulis, dan lambang hati (love) yang dibalut oleh perban, sesuai dengan judul bukunya sepotong hati yang baru. Untuk cover belakangnya diberi berwarna merah yang senada dengan warna font judul di cover depan. Di cover belakang ini terdapat sinopsis singkat (seperti yang saya tuliskan tadi) serta testimoni-testimoni pembaca wacana buku ini. meskipun covernya terkesan simple namun tidak menyurutkan niat saya untuk membaca buku ini alasannya saya tidak melihat buku dari covernya, melainkan dari sinopsisnya. Lalu, buku ini terdiri dari 206 halaman ditambah 6 halaman dibagian awal.Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2012, sedangkan yang saya miliki ini ialah cetakan ke-8 nya. Tidak salah juga jikalau buku ini diberi cap Best seller di cover depannya

Selanjutnya kita lanjut ke isi buku ini. Seperti yang saya katakan tadi, buku ini bukanlah novel -yang terdiri dari satu cerita- melainkan sebuah kumpulan cerpen yang terdiri dari 8 judul cerita. Kedelapan kisah yang dibungkus di dalam buku ini mempunyai tema yang hampir sama-yaitu cinta-meski disajikan dalam bentuk yang berbeda-beda. Meskipun tidak semua ceritanya wacana cinta khas sampaumur yang menjadi favorit saya akhir-akhir ini , namun saya sangat enjoy ketika memebaca dan mengikuti alur kisah buku ini. Menurut saya, tiap-tiap ceritanya mempunyai nyawa yang menawarkan sentuhan-sentuhan berbeda disetiap cerita. Yang menciptakan saya suka dengan cerita-cerita di buku ini ialah ceritanya yang tidak hanya menceritakan wacana cinta, pacaran, putus, resah dan sebagainya, namun didalam cerita-cerita ini terdapat banyak pesan yang tersirat dan pelajaran yang bisa kita ambil. Ada pesan yang tersirat yang bisa kita petik dari cerita-cerita tere liye ini dan inilah menciptakan saya senang membaca karya-karyanya.

Dari kedelapan kisah yang disajikan, hampir semua kisah saya sukai, tapi ada satu kisah yang menciptakan saya sempat menitikkan air mata. Entah alasannya terbawa suasana-karena kisah itu merupakan kisah nyata- saya juga tak tahu. Tapi yang pasti, Feel kisah itu sangat terasa oleh saya. Judul ceritanya ialah buat apa disesali. Bagi saya ceritanya sangat sedih, mungkin jikalau di dunia fanfiction genre yang paling cocok ialah angst. Tapi menyerupai yang saya katakan tadi, ada terselip pelajaran dan pesan yang tersirat yang bisa diambil dan inilah yang bikin saya suka.

Secara keseluruhan saya sangat menikmati buku ini. Ya, memang tak perlu diragukan lagi kemampuan Tere Liye dalam mengolah ide-idenya menjadi sebuah kisah yang sangat berkualitas dan mengandung banyak pelajaran yang bisa dipetik. Untuk buku ini, saya langsung memberi rating 8 dari 10. Why? Ya, jujur saya memang suka dengan buku ini, sangat suka malahan. Tapi alasan yang menciptakan saya hanya member rating 8 ialah alasannya saya salah beli buku. Eiits jangan salah sangka dulu. Maksud saya, awalnya saya ingin membeli novel alasannya saya sangat kangen baca bovel pasca ujian SBMPTN ini  dan ketika saya membeli dua buah buku di toko buku beberapa waktu yang kemudian ternyata saya salah beli buku. Ternyata buku yang saya beli dua-duanya ialah kumpulan cerpen, padahal saya sedang ingin baca novel. Sedikit banyaknya saya juga kecewa. Tapi, kekecewaan itu bisa tertutupi dengan buku sepotong hati yang gres ini, alasannya sesudah menamatkan buku ini saya tidak lagi menyesal telah membeli buku ini, ya… meski saya jadi kepengen beli novel lagi hasilnya hehehehe.

Overall, saya sangat merekomendasikan buku ini buat teman-teman yang lagi nyari buku bergenre romantic sekaligus menginspirasi. Tapi, perlu saya tekankan lagi bahwa buku ini merupakan KUMPULAN CERPEN bukan NOVEL supaya teman-teman tidak salah nantinya. But, tak peduli ini novel ataupun kumpulan cerpen, buku ini sangat menarik untuk dibaca 🙂

Silakan Download di SINI

0 Response to "Sepotong Hati Yang Baru"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel