Hujan


Novel ini bercerita wacana gadis berjulukan Lail di bumi masa depan yang serba canggih. Cerita diawali oleh Lail yang berusaha menghapus seluruh kenangan menyakitkan selama hidupnya dengan memakai sebuah alat canggih di zaman itu. Salah satu syarat biar alat tersebut sanggup bekerja dengan baik ialah si pasien harus menceritakan kenangan-kenangan selama hidupnya tanpa satu pun yang ditutup-tutupi.

Lail bercerita mulai masa kecilnya. Ketika itu ia sedang terburu-buru untuk masuk ke sekolah pertama kalinya. Bersama Ibunya yang tak henti-hentinya menyuruhnya bergegas biar tak ketinggalan kereta. Namun di perjalanan kereta, gempa bumi dahsyat mengguncang kota mereka. Semua hancur berantakan, dan aneka macam korban jiwa berjatuhan. Ibu Lail ialah salah satunya. Lail pun selamat alasannya seorang bocah pria memegang tangannya dikala ia akan jatuh ke lorong kereta. Anak pria tersebut berjulukan Esok.

Lail menderita. Tak hanya di tinggal Ibunya, kabar terbaru menyebutkan bahwa pulau daerah ayahnya bekerja juga luluh lantas diterjang tsunami. Jadilah ia anak yatim-piatu sekarang. Setelah peristiwa dahsyat itu, pemerintah kota membat daerah pengungsian di sebuah lapangan sampai situasi kembali normal. Di pengungsian ini, Lail dan Esok selalu bersama, sehingga persahabatan di antara mereka muncul, dan kelak akan berkembang menjadi sebuah cinta.

Setelah situasi di kota mulai normal, Lail alhasil ditampung di panti asuhan. Di panti asuhan ini, Lail berteman dengan mariyam yang kelak akan bahu-membahu beliau menjadi seorang relawan yang membanggakan. Sedangkan Esok, beliau diasuh oleh walikota. Karena kecerdasannya, esok berhasil mendapat beasiswa kuliah ke luar negeri, dan membuat teknologi gres yang bisa menyelamatkan bumi atau umat insan dari kepunahan.

Dalam prestasi mereka masing-masing, Esok dan Lail ternyata mempunyai perasaan suka satu sama lain. Namun Lail merasa rendah diri karena, anak walikota yang manis jelita, kabarnya juga menyukai Esok. Gadis itu dan Esok agaknya lebih sering bersama dalam satu rumah, dibandingkan pertemuan Lail dengan Esok yang hanya sekali dalam setahun.

Bumi semakin berubah dan menuju ke ambang kehancuran. Esok bersama orang-orang jenius lainnya di luar negeri ternyata sedang membuat pesawat ulang-alik besar untuk warga bumi biar bisa hidup di luar angkasa. Namun sebesar-besarnya pesawat ulang-alik tersebut, tak akan muat untuk menampung semua warga bumi, sehingga pengundian ialah keputusan yang sempurna untuk memilih siapa yagn berhak naik pesawat tersebut. Esok sebagai salah satu pencipta alat tersebut, berhak mendapat satu tiket.

Pengundian pun dilakukan, dan ternyata Esok mendapat satu tiket lagi. Lalu, akankah esok memperlihatkan tiketnya untuk Lail, atau kepada anak walikota yang manis itu? Ayo baca versi fullnya di buku Hujan karya Tere-Liye. 

DAPATKAN EBOOKNYA DI SINI

0 Response to "Hujan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel