Humor; Kumpulan Humor Sufi

Kumpulan Humor Sufi - Humor kali ini akan semakin bermakna, kalau dengan diresapi tujuannya. ya,,, humor sufi, humor bukan sekedar lucu saja namun mempunyai tujuan kalau dirasionalkan bisa diacungi jempol.


Humor Sufi ini semoga menciptakan sobat tertawa dan menghilangkan stres,,,, atau hanya sekedar hiburan, dan pastinya bisa diambil hikmahnya dah,,,,, nah,,, dari pada kelamaan pribadi ja,, baca Kumpulan Humor Sufi berikut ini. cekidot !!!!!!


Takut Miskin di Akhirat

Mengingat harga-harga barang kebutuhan terus meningkat, seorang cowok selalu mengeluh sebab tak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Setelah berdiskusi dengan seorang kiai makrifat, cowok itu pun mengikuti anjurannya untuk menjalankan shalat Hajat serta tetap istiqomah melaksanakan shalat wajib lima waktu.

”Pak Kiai, tiga tahun sudah saya menjalankan ibadah sesuai ajuan Bapak. Setiap hari saya shalat Hajat semata-mata supaya Allah SWT melimpahkan rezeki yang cukup. Namun, hingga ketika ini saya masih saja miskin,” keluh si pemuda.

“Teruskanlah dan jangan berhenti, Allah selalu mendengar doamu. Suatu ketika nanti niscaya Allah mengabulkannya. Bersabarlah!” Jawab sang kiai.

”Bagaimana saya bisa bersabar, kalau semua harga kebutuhan serba naik! Sementara saya masih juga belum mendapat rezeki yang memadai. Bagaimana saya bisa memenuhi kebutuhan hidup?”

”Ya tentu saja tetap dari Allah, pokoknya sabar, niscaya ada jalan keluarnya. Teruslah beribadah.”

”Percuma saja Pak Kiai. Setiap hari shalat lima waktu, shalat Hajat, shalat Dhuha, tapi Allah belum juga mengabulkan permohonan saya. Lebih baik saya berhenti saja beribadah…” jawab cowok itu dengan kesal.

”Kalau begitu, ya sudah. Pulang saja. Semoga Allah segera menjawab permintaanmu,” timpal kiai dengan ringan.

Pemuda itu pun pulang. Rasa kesal masih menggelayuti hatinya hingga tiba di rumah. Ia menggerutu tak habis-habisnya hingga tertidur pulas di bangku serambi. Dalam tidur itu, ia bermimpi masuk ke dalam istana yng sangat luas, berlantaikan emas murni, dihiasi dengan lampu-lampu terbuat dari intan permata. Bahkan beribu perempuan manis jelita menyambutnya. Seorang permaisuri yang sangat manis dan bercahaya mendekati si pemuda.

”Anda siapa?” tanya pemuda.

”Akulah pendampingmu di hari darul abadi nanti.”

”Ohh… kemudian ini istana siapa?”

”Ini istanamu, dari Allah. Karena pekerjaan ibadahmu di dunia.”

”Ohh… dan taman-taman yang sangat indah ini juga punya saya?”

”Betul!”

”Lautan madu, lautan susu, dan lautan permata juga milik saya?”

”Betul sekali.”

Sang cowok begitu mengagumi keindahan suasana syurga yang sangat menawan dan tak tertandingi. Namun, tiba-tiba ia terbangun dan mimpi itu pun hilang. Tak disangka, ia melihat tujuh mutiara sebesar telor bebek. Betapa senang hati cowok itu dan ingin menjual mutiara-mutiara tersebut. Ia pun menemui sang kiai sebelum pergi ke tempat penjualan mutiara.

“Pak Kiai, sehabis bermimpi saya mendapati tujuh mutiara yang sangat indah ini. Akhirnya Allah menjawab doa saya,” kata cowok penuh keriangan.

”Alhamdulillah. Tapi perlu kau ketahui bahwa tujuh mutiara itu ialah pahala-pahala ibadah yang kau jalankan selama 3 tahun lalu.”

”Ini pahala-pahala saya? Lalu bagaimana dengan syurga saya Pak Kiai?”

”Tidak ada, sebab Allah sudah membayar semua pekerjaan ibadahmu. Mudah-mudahan kau senang di dunia ini. Dengan tujuh mutiara itu kau bisa menjadi miliader.”

”Ya Allah, saya tidak mau mutiara-mutiara ini. Lebih baik saya miskin di dunia ini daripada miskin di darul abadi nanti. Ya Allah kumpulkan kembali mutiara-mutiara ini dengan amalan ibadah lainnya hingga saya meninggal nanti,” ujar cowok itu sadar diri. Tujuh mutiara yang berada di depannya itu hilang seketika. Ia berjanji tak akan mengeluh dan menjalani ibadah lebih baik lagi demi kekayaan darul abadi kelak. [dari guyon orang-orang makrifat, wibi ar].



Anekdot Seputar Emas

Anekdot  emas 1

Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili ialah seorang Sufi agung sekaligus jago ilmu kimia. Suatu hari dia memohon kepada Allah swt, supaya diberi petunjuk bagaimana besi bisa jadi emas.

Akhirnya mendapat Ilham dari Allah, supaya memperabukan besi itu, dan sehabis itu dikencingi.
Benar, apa yang terjadi, risikonya besi itu berubah jadi emas. Tidak jelas, kenapa harus dikencingi dan apa kandungan kencing. Apa kekerabatan air kecing dengan benda-benda besi dan emas?

Akhirnya Syeikh Abul Hasan bermohon kepada Allah. “Ya Allah kenapa proses ini harus melalui najis?”

Lalu dijawab oleh Allah, swt, “Sesuatu yang kotor, prosesnya lewat jalan yang kotor pula…”.

Akhirnya emas itu dikencingi lagi, dan berubah jadi besi sebagaimana semua.
Emas ialah lambang kemewahan dan harta dunia. Dan dunia itu kotor, maka dilambangkan puila dengan proses najis secara kimiawi.


Anekdot  emas 2

Ada spesialis khalwat  di tempat Madura yang luar bisaa. Konon hanya 35 hari sekali keluar. Orang aneh ini, berdasarkan penduduk di sana, pusarnya aneka macam mengelilingi perutnya.

Yang menjadi masalah, banyak orang menunggu kapan orang tersebut keluar dari tempat khalwatnya. Bukannya orang-orang itu mohon didoakan, tetapi menunggu kapan sosok aneh ini membuang air besar.

Kadang penduduk sekitar sana, melihat adakala tidak melihat. Kadang sosok aneh ini buang air besar kadang tidak.

Ketika buang air besar mereka berebut mengambil tinjanya. Lho?
Sebab setiap yang keluar dari perutnya itu, bukan berupa tinja kuning ibarat layaknya kebanyakan orang. Tetapi yang keluar ialah warna kuning emas, dan kenyataannya ialah emas.

Rupanya orang aneh ini pintar dan cendekia mendidik masyarakat sekitarnya melalui tinja. Bahwa sehebat-hebat harta dunia yang dilambangkan dengan emas, ternyata nilainya tak lebih dari tinja manusia. Wuiih!


Anekdot  emas 3

Seorang ustadz di pesantren sedang menjelaskan wacana pandangan beberapa mazhab fiqih mengenai suplemen emas yang digunakan oleh lelaki muslim.
“Menurut Imam Syafi’i seorang pria muslim haram hukumnya menggunakan suplemen emas. Namun boleh berdasarkan Imam Maliki….”

Diskusi jadi panjang, ketika muncul pertanyaan bagaimana berdasarkan mazhab syafi’i, lelaki yang menggunakan kerikil permata ibarat berlian yang harganya lebih mahal dari emas, atau menggunakan kerikil zamrud yang nilainya ratusan juta? Apakah halal atau haram?

Sang Ustadz memberi argumen ngalor ngidul, yang dinilai cukup masuk akal.
Tiba-tiba, seorang gadis dalam arena itu ingin tau bertanya?
“Kenapa sih Pak Ustadz, pria dihentikan menggunakan suplemen emas, sedangkan kami boleh? Apakah Allah menciptakan perbedaan gender dalam kasus ini?”
“Ya, memang.…Tapi sebab kaum lelaki sudah dipanggil Mas…Mas…Maaaaasss…untuk apa pakai emas segala?”

He he he…Nggak lucu ah!


Anekdot  emas 4

Seorang Kyai Fadlun, dari Jawa Timur, seringkali diomelin oleh isterinya (Ibu Nyai), sebab begitu banyak menolong ummat melalaui nasehat dan doa. Dan mereka yang ditolong oleh Kyai itu sukses. Biasanya ketika sukses sudah tidak kembali lagi.

“Pak Yai, kenapa orang-orang yang ditolong pada sukses, tapi kehidupan kita cuma begini-begini saja. Apa tidak punya doa atau apalah yang bisa menciptakan kita jadi sukses lebih hebat lagi, lebih kaya lagi.

Kenapa mesti orang lain teruuus?” protes Ibu Nyai pada sang Kyai.
Rupanya sang Kyai hanya tersenyum belaka.

“Coba kau ambil gentheng di rumah kita yang ada bersahabat wuwungan pojok…” kata Kyai itu.

“ Sebelll akh… Masak minta akomodasi lebih malah disuruh naik gentheng. Nanti apa kata tetangga. Ibu Nyai kok naik-naik wuwungan, lagi nyari apaan tuh.…Nggak lucu akh…”

“Sudahlah..Ikuti saja. Katanya kau mau minta harta emas berlian.”
Ibu Nyai risikonya nekad naik gentheng. Dengan bersungut-sungut supaya tidak dilihat tetangga, nekad juga akhirnya. Begitu ia dapatkan gentheng itu, ia bolak balik, sembari membatin, apa sih istemewanya gentheng tanah ini?
Setelah tuerun membawa gentheng, ia serahkan benda itu ke suaminya, dengan muka masem.

Genteng itu dipegang oleh Pak Kyai, kemudian dibungkus kain. Kemudian Kyai itu memperlihatkan kembali ke isterinya, supaya dibuka. Ternyata begitu terjeutnya sang Bu Nyai, gentheng tanah tadi berubah jadi emas semua.

Ibu Nyai kaget bukan main. Dengan muka pucat ia tak bias bicara.

“Kamu pilih mana, nikmat-nikmat Allah disegerakan di dunia, atau nanti di akhirat?”
Ibu Nyai menyadari kesalahannya, dan menangis memohon ampun kepada Allah Ta’ala. Seketika gentheng emas tadi berubah jadi gentheng tanah. Sejak ketika itu, ia kapok protes pada suaminya.


Orang Yang Memiliki Mimpi Terindah

Nasruddin mengenakan jubah sufinya dan memutuskan untuk melaksanakan sebuah pengembaraan suci. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang yogi dan seorang pendeta.

Mereka bertiga sepakat membentuk tim. Ketika hingga di sebuah perkampungan, kedua teman seperjalanan meminta Nasruddin untuk mencari dana, sementara mereka berdua berdakwah. Nasruddin berhasil mengumpulkan uang yang kemudian dibelanjakannya untuk halwa.

Nasruddin menyarankan supaya makanan itu segera dibagi, tapi yang lain merasa belum terlalu lapar sehingga diputuskan untuk membaginya pada malam harinya saja.

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan. Dan ketika malam tiba, Nasruddin pribadi meminta porsinya “karena akulah alat untuk memperoleh makanan itu.”

Sementara itu, yang lain tidak setuju. Sang pendeta mengajukan alasan. Karena bentuk tubuhnya yang paling bagus, maka pantaslah kalau ia yang makan lebih dulu.

Sang yogi juga memberikan keadaan dirinya bahwa ia hanya makan sekali dalam tiga hari terakhir ini. Karenanya harus mendapat penggalan yang lebih banyak.

Akhirnya mereka putuskan untuk tidur dengan sebuah kesepakatan bahwa yang malamnya bermimpi paling bagus, boleh makan halwa lebih dulu. Begitu bangun, sang pendeta bilang: “Dalam mimpi saya melihat pendiri agamaku menciptakan tanda salib. Itu berarti saya telah memperoleh berkah istimewa.”

Yang lain merasa amat terkesan, tapi kemudian sang yogi menyambung: “Aku mimpi pergi ke Nirwana, tapi tidak menemukan apa-apa.”Sekarang giliran Nasruddin.

“Aku mimpi bertemu seorang guru Sufi, Nabi Khidir, yang hanya muncul di depan orang yang paling suci. Ia berkata: ‘Nasruddin, makanlah halwa itu kini juga!’ Dan, tentu saja, saya harus mematuhinya.”


Siapa Yang Menggoda Iblis?

Syetan rupanya sangat besar hati dengan tugasnya, menarik hati insan untuk berbuat jahat. Namun insan yang satu ini rupanya juga penasaran. Kalau begitu, siapa yang menarik hati syetan? katanya dalam hati.

Orang itu tak lain Mukidin, pertugas pentakmir masjid di bersahabat rumahnya. Dia kini makmur sebab bisa korupsi di sana sini. Suatu ketika Mukidin bertanya pada seorang Kiai Sufi.

“Pak Kiai, syetan itu kan punya kiprah menarik hati manusia, kemudian siapa yang menarik hati syetan?” tanyanya agak sombong

“Ya kau itu yang menarik hati syetan!” kata Kiai seraya mengumbar tawa.
Mukidin pun ikut tertawa sampai-sampai perutnya yang buncit itu berguncang-guncang.
Suasana sejenak hening, dan Mukidin hanya tertunduk sambil merenungi dirinya. Benarkah dirinya bisa menarik hati syetan, sedangkan syetan dari ujung rambut hingga kakinya pun belum ia kenal?

Setelah beberapa bulan ia menyadari akan tindakan buruknya selama ini, ia bertobat kemudian mendatangi Kiai Sufi itu.

“Benar Pak Kiai, saya memang sering menarik hati syetan,” katanya.

“Ya, kalau kau tidak menggodanya, syetan tidak berani menggodamu,” kata Kiai itu yang disambut manggut-manggut Mukidin.

Sumber : http://sufimuda.net/

0 Response to "Humor; Kumpulan Humor Sufi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel