Melihat Sejarah Kelam Pers Di Indonesia

Melihat Sejarah Kelam Pers di Indonesia - Artikel ini dongeng pejuang media massa, mereka harus merelakan nyawa mereka sebagi taruhan. mana azas demokratisasi kita? mana pinjaman sebagai manusia pers?


66 Wartawan Tewas

Paris-Sebanyak 66 wartawan tewas di seluruh dunia sepanjang tahun 2011. Organisasi Wartawan Tanpa Batas (RSF) melaporkan banyak dari korban tewas dikala meliput revolusi di negara-negara Arab, kejahatan geng Meksiko, atau huru-hara politik Pakistan.

Sepuluh jurnalis tewas di Pakistan. Sebagian besar dari mereka dibunuh. Hal itu menempatkan Pakistan sebagai negara paling berbahaya untuk obyek peliputan selama dua tahun berturut-turut.

Dengan maraknya agresi unjuk rasa seiring gelombang kebangkitan warga Arab menuntut demokrasi (Arab Spring), jumlah wartawan yang tewas di Timur Tengah berlipat dua menjadi 20 orang pada tahun ini. Organisasi wartawan yang berbasis di Paris, Prancis itu menyatakan jumlah wartawan yang tewas Amerika Latin juga sama besarnya dengan di Timur Tengah sebab agresi kejahatan makin marak.

Sebanyak 1.044 wartawan dipenjara tahun ini, atau hampir dua kali lipat dibading tahun lalu. Ini terjadi akhir Arab Spring dan agresi unjuk rasa di wilayah itu termasuk Yunani, Belarusia, Uganda, Cili, dan Amerika Serikat.  »Dari Lapangan Tahrir di Kairo sampai Khuzdar di Pakistan barat daya, dari Mogadishu sampai ke kota-kota di Filipina, risiko menjadi jurnalis di kurun huru-hara politik ini lebih mencolok ketimbang tahun-tahun sebelumnya,” demikian pernyataan RSF, Kamis, 22 Desember 2011.

Cina, Iran, dan Eritrea ialah tiga negara yang paling banyak memenjarakan wartawan. Namun, RSF tak mengungkapkan secara detail berapa wartawan yang ditahan di ketiga negara itu.

Di antara 10 daerah paling berbahaya bagi wartawan yang dilansir RSF di antaranya Abidjan, Pantai Gading, dimana dua wartawan tewas dalam kekerasan pemilu. Lapangan Tahrir di Kairo pun termasuk lokasi ancaman dimana sejumlah wartawan diserang oleh pendukung Husni Mubarak sebelum lengser, serta tiga kota di Suriah yakni Deraa, Homs, dan Damaskus.

Tahun kemudian 57 wartawan terbunuh dalam kiprah di seluruh dunia. Tahun terburuk bagi wartawan ialah 2007 di mana 87 orang tewas, sebagian besar dikala meliput perang Irak.

0 Response to "Melihat Sejarah Kelam Pers Di Indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel