Kisah Sang Penandai

Duhai, apakah kamu akan menentukan mati saat cinta-sejatimu tidak terwujudkan? Ataukah hanya dapat memeluk lutut, menangis tersedu, bersembunyi di balik pintu menyerupai anak kecil tidak kebagian sebutir permen? Adalah Jim, cowok yatim-piatu dipilih oleh Sang Penandai (penjaga dongeng-dongeng), untuk mengukir kisah melupakan sang pujaan hati, Nayla. Adalah Jim, cowok yang jangankan memegang pedang, membaca pun ia tidak bisa, terpilih untuk menggurat dongeng ihwal berdamai dengan masa-lalu. Dia harus menuntaskan pahit-getir perjalanannya—apapun harganya! Karena kita sungguh membutuhkan dongeng ini.

“Apakah kamu juga akan mati untukku?” Nayla bertanya lirih. Jim mengangguk, anggukan yang terlalu berani.

"Pembaca harus siap-siap memasuki dunia panorama samudera, gerakannya kolosal, tidak merujuk pada pilar sejarah dan geografi yang eksak, dengan plot tak terduga. Ribuan capung. Sang penandai yang tak kenal masa. Nayla dan cintanya—semua kita terima sebagai pelangi fantasi Tere-Liye" (TAUFIQ ISMAIL, Penyair) (Goodreads)

DOWNLOAD EBOOKNYA DI SINI

0 Response to "Kisah Sang Penandai"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel